Rabu, 08 Februari 2012


DARMAWATI
“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP
RESIKO   PERNIKAHAN   DINI  DI   SMU   NEGERI   1   WALENRANG KEC. WALENRANG, KAB. LUWU, KOTA PALOPO PERIODE JULI 2011” (Dibimbing Oleh Hj. SITI HASNIAH S.SIT.M.M)

Terdiri dari IV BAB dan 37 HALAMAN
           
Tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan dan persalinan merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya kenaikan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang diakibatkan terlalu mudanya ibu saat mengandung dan bersalin, yang sebenarnya dapat dihindari dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang resiko pernikahan dini. Tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan dan persalinan di SMU Negeri 1 Walenrang Kec Walenrang Kab. Luwu Kota Palopo. Tujuan khususnya vdiperolehnya gambaran tingkat pengetahuan remaja putri terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan dan persalinan di SMU Negeri 1 Walenrang Kec Walenrang, Kota Palopo. 
Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan cara purposive. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri 1 Walenrang Kec Walenrang Kab. Luwu Kota Palopo pada tanggal 26-28 Juli 2011 dengan populasi dan sampel adalah siswi kelas II SMU Negeri 1 Walenrang Kec. Walenrang, Kab. Luwu Kota Palopo yakni 95 orang. Data Primer diperoleh secara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar petanyaan/ kuesioner.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri resiko pernikahan dini pada kehamilan dan persalinan masih kurang karena rata-rata siswi yang diteliti berpengatahuan kurang dan disarankan agar para siswi lebih meningkatkan pengetahuan mereka tentang resiko pernikahan dini agar dapat terhindar dari resiko yang ditimbulkannya.

Kata Kunci        :    Resiko pernikahan dini
Daftar Pustaka  :    15 (2005-2011)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Penelitian
                        Setelah dilakukan penelitian mengenai gambaran umum pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SMU Negeri 1 Walenrang tentang pendidikan seks pada remaja yang diikuti oleh 59 responden diperoleh data melalui kuisioner yang diberiakan langsung pada responden.
                        Dari data yang telah dikumpulkan selanjutnya pengolahan data dan hasilnya disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi sebagai berikut.
          1.  Pengetahuan tentang Resiko Pernikahan Dini Terhadap Kehamilan
              Tabel 01   :    Distribusi Pengetahuan Responden tentang Resiko Pernikahan Dini Terhadap Kehamilan
Pengetahuan
F
%
Cukup
Kurang
23
36
38,98
61,01
Total
59
100
                   



Sunber Data Primer Survey Juli 2011
                             Berdasarkan table 0.1 diatas, tampak bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 23 orang (38,98%) sedangkan jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu 36 orang (61,01%)
          2.  Pengetahuan tentang Resiko Pernikahan Dini terhadap Persalinan
              Tabel 02   :    Distribusi Pengetahuan Responden tentang Resiko Pernikahan Dini terhadap Persalinan
Pengetahuan
F
%
Cukup
Kurang
27
32
45,76
54,23
Total
59
100
              Sumber: Data Primer Survey Juli 2011
                            Berdasarkan table 0.1 diatas, tampak bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 27 orang (45,76%) sedangkan jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu 32 (54,23%)
B.      Pembahasan
                        Setelah dilakukan analisis secara deskriptif tentang variable penelitian, maka terlihat adanya variasi dari kedua faktor yang diteliti tentang pengetahuan resiko pernikahan dini pada remaja putri.
                       


                        Berdasarkan atas analisi tersebut, dilakukan pembahasan sebagai berikut:
          1.  Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Pernikahan Dini pada Kehamilan.
                            Berdasarkan hasil penelitian dari 59 responden terdapat 23 responden yang memiliki pengetahuan kurang dan 36 responden yang memiliki pengetahuan cukup. Dari hasil penelitian ini tampak bahwa pengetahuan siswa SMU Negeri 1 Walenrang, Kec. Walenrang, Kab. Luwu Kota Palopo terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan masih kurang.
                            Penulis berpendapat bahwa kurangnya pengetahuan siswi SMU Negeri 1 Walenrang, Kec. Walenrang, Kab. Luwu Kota Palopo terhadap resiko pernikahan dini pada kehamilan diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan budaya masyarakat yang masih berpikiran tradisonal.
                            Pernikahan dini dikarenakan kebiasaan para masyarakat yang kurang terdidik (buta huruf, putus sekolah, miskin) untuk menikah muda. Terkadang, masyarakat yang pola pikirnya masih tradisional ini menganggap dengan menikahkan anak perempuannya secepat mungkin, mereka dapat lepas tanggung jawab untuk menafkahi si anak tersebut, karena tanggung jawab tersebut sudah beralih ke suaminya.
                            Menikah muda juga jadi kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun. Para orang tua berpikir, pengalaman mereka (dan para leluhur mereka) menikah di usia muda juga baik untuk anak-anak mereka. Bahkan anak gadis yang sudah berumur yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah menengah yang belum dapat jodoh bisa direndahkan masyarakat sekitarnya. Tanpa mereka sadari resiko yang ditimbulkan akibat pernikahan dini tersebut. (www.hanyawanita.com)
                            Kurangnya pengetahuan remaja dan budaya pola pikir masyarakat yang masih berpikiran tradisional ditakutkan dapat berdampak buruk bagi remaja, mengingat usia remaja yang masih sangat muda sehingga resiko pernikahan dini dapat mengancam kesehatan bahkan masa depan dan kehidupa mereka.
          2.  Pengetahuan Remaja Putri Terhadap Resiko Pernikahan Dini pada Proses Persalinan.
                            Berdasarkan hasil penelitian dari 59 responden terdapat 27 responden yang memiliki pengetahuan kurang dan 32 responden yang memiliki pengetahuan cukup dari hasil penelitian ini tampak bahwa pengetahuan siswa SMU Negeri 1 Walenrang, Kec. Walenrang, Kab. Luwu Kota Palopo terhadap resiko pernikahan dini pada proses persalinan masih kurang.
                            Penulis berpendapat bahwa kurangnya pengetahuan siswa SMU Negeri 1 Walenrang, Kec Walenrang, Kab. Luwu, Kota Palopo terhadap resiko pernikahan dini pada proses persalinan karena kurangnya pengetahuan remaja putri tentang bahayanya persalinan pada usia dini.
                            Dari segi biologis, pada usia dini organ-organ reproduksi yang dimiliki cenderung belum dapat digunakan dengan optimal,tentu saja hal ini juga dipengaruhi oleh kejiwaan si anak. Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari, psikologis dan biologis seseorang matang bereproduksi dan bertanggung jawab sebagai ibu rumah tangga antara usia 20 – 25 atau 25 – 30 dibawah itu terlalu cepat. Sehingga banyak resiko yang ditimbulkan pada proses persaliannya nanti misalnya partus lama, BBLR, lahir prematur dan masih banyak lagi. (http://id.shvoong.com)
                            Masih kurangnya pengetahuan remaja putri tentang resiko persalinan di usia dini ini diaharapkan tidak berdampak buruk bagi remaja putri, mengingat pentingnya untuk mengetahui resiko yang dapat timbul pada saat persalinan di usia dini yang dapat membahayakan ibu dan bayinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar